Di
senja. saat itu. Kau hampar permadani biru. Kau gegam tanganku,
melangkah terpadu. Biru hatiku, karena cintamu padaku. Masih dalam
ingatan. Kecup manis dalam kemesraan. Kau selalu medekap erat ragaku.
Dalam keindahanmu.
Gerimis
senja kala itu. Luluh lantakkan nurani. Melemahnya diri karena emosi
hati. Dan yang terjadi lupa jadi diri. Kau dan aku menyatu dalam selimut
mimpi.
Telah terjadi, tiada perduli. Siapa diri?
Berlalunya hari, tak mampu tepiskan rasa hati. Inginkan kau kembali
seperti dulu lagi. Tak bisaku mengerti apa arti diri. Hanya rindu ini,
memenuhi ruang hati. Dan kaulah itu. Yang mengisi hari-hari indahku.
Kau ronce bunga melati, kau kalungkan di hati. Mewangi setiap hari.
Sejak itu hari-hariku bermandikan pelangi. Untukmu yang mencintaiku. Aku
akan setia padamu.
http://lalu-zul.blogspot.com/2013/01/ketika-senja-hari.html
BalasHapus